RSS

About

Emotional baby! *when your mom back to GOD and when My mom back to GOD too*

Ngeliat video anak kecil yang menangis,
ngeliat anak kecil yang mengenali benar lagu yang sering di nyanyikan ibunya,
melihat itu, gue sakit.
Ngeliat orang-orang dengan heboh
menceritakan kelakuan ibunya, melihat orang-orang selalu excited ketika
menceritakan kisahnya dengan ibunya, mendengar suara ibunya menegur anaknya,
all about voice of mom. It’s hurt me.

Kok blog gue isinya curhatan semua ya? Hihi

Anak yang ditinggal mamahnya aja bisa peka
banget, apa lagi gue yang udah segede ini. Beruntung gue ditinggal nyokap pas
gue udah kuliah, coba kalau masih piyik-piyik? Gak tahu hidup gue bakal jadi
apaan.

Ada video yang gue download, lupa gue
linknya, tar kalau inet kantor udah oke, gue share deh. Jadi, ceritanya, video
itu ngerekan anak kecil yang baru berumur 10 bulan kalau gak salah, udah
ditinggal mamahnya meninggal. Kesurga duluan. Dan anaknya dititipin dan diasuh
sama adiknya. Waktu itu, anaknya lagi duduk-duduk gembira, senyum-senyum gitu,
di rekaman itu. Nah si aunty iseng nyanyiin lagu yang biasa di nyanyiin sama
mama nya dulu waktu mamanya masih hidup. Orang awam kayak gue yang denger aja
bisa mewek, apa lagi adek kecil itu, adek kecil yang udah gapunya mamanya lagi.
Reaksi dia apa? Dia cuma mencoba tersenyum tapi tetep, matanya gak bisa
sembunyi. Air matanya ngalir. Matanya merah. He’s cry cause miss his mom. Terus
gue nyeletuk ‘don’t cry sweetheart, I know what you feel like I feel too. I really
know. I miss my mom like you miss your mom, sweetheart. I know sweetheart, I know.
Don’t cry’ padahal gue udah nahan-nahan air mata biar gak netes. Tapi, tetep,
netes dengan suksek.

Ada novel yang gue baca, yang juga bikin
gue mewek. Ini tentang seorang ibu –setidaknya akan menjadi seorang ibu– yang kehilangan
anaknya. Gue baca novelnya Ika natassa, judulnya ‘Critical Eleven’ di situ diceritakan kisah Aldebaran Risjad dan
Tanya Laetitia Baskoro Risjad. Bertemu di penerbangan Indonesia ke Sydney, dan
saling jatuh cinta. Ada satu adegan yang bener-bener nyayat hati, bagi gue sih.
Ketika Tanya melahirkan anaknya yang sudah tak berdegup jantungnya, melahirkan
didalam keadaan anaknya sudah tiada. Bagi orang yang belum punya anak, mungkin
ini gak begitu sakit. Tapi bagi gue, ini sakit banget. Kehilangan anak sama
saja dengan kehilangan separuh nyawa yang ia pertaruhkan untuk kehidupan
anaknya, untuk memperjuangkan anaknya agar dapat melihat indahnya dunia. Melihat
kejamnya dunia dan melihat sayangnya dunia. Namun semua sirna ketika Tanya
tahu, ia melahirkan anaknya yang sudah tiada. Melahirkan ke dunia ini dan juga
mengembalikan ke sang pencipta. Gue belum pernah punya anak dan belum pernah
menikah, tapi perasaan kehilangan akan sama. Kenapa begitu? Gue seorang anak,
gue kehilangan mama gue. Sama kan? Ibu kehilangan anak, dan anak kehilangan
ibu. Hurt me so much. Damn!


Sesuai janji, kalau gue nemu linknya, bakal
gue bagi kan? Durasi Cuma bentar kok. Ini dia
J






Gue waktu itu pengen maki-maki dokter yang
songongnya ampun banget, pengen nampar dokter yang bego banget, pengen treak ke
depan dokter ‘Elo dokter kan! Jangan bego kenapa? Nyembuhin beginian aja gak
bisa? Elo perantara Tuhan kan? Kalo gak mampu, jangan jadi dokter!’ pengen
rasanya nampar dia pake kata-kata itu. Tapi apa? Bahkan ketika nyokap gue
pulang, gue gak bisa nangis. Gue bisa nangis setelah pengajian malamnya
selesai, waktu gue mau tidur, waktu yang biasa gue pake tidur sama nyokap gue,
dan saat itu, gue sadar. Nyokap gue udah pulang ke pemiliknya. Gue bisa apa? Gue
nangis sambil di peluk bokap dan budhe. Gue gak bisa gak nangis setiap inget
nyokap.

STOP!!! Cukup. Gue gak sanggup cerita lagi. Udah ya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bad News!

Yogyakarta, 25 November 2015

Pernah punya kabar yang lebih buruk? Pernah dikabari kabar yang lebih buruk?
Itu yang gue rasakan. Itu yang gue rasakan. Sekarang. Sakit.
She is a new family for me. For my life. Dan pagi ini, ketika gue masuk kerja setelah seharian kemarin izin karna ada acara 1000 hari eyang putri, ketika pagi ini aku masih semangat, ketika aku duduk, dan ketika dia mulai ‘menasehatiku’ dan ‘mengumumkan’ pengumuman bahwa dia akan ‘outbound’. Sometimes, it hurt me. Somehow, like I feel I can losing her. My mom on my work. My heroes. Shit!
Kabar yang baru gue tahu pagi tadi, yang gue baru aja duduk di depan notebook buat ngerjain kerjaan gue. Tiba-tiba dia bilang ‘dek, besok tak tinggal ya’ gue reflek jawab ‘mau kemana?’ dan dengan santainya dia duduk didepan meja gue, tersenyum, dan bilang ‘mau pergi dan semoga bisa kembali’. Nyessss. Setan! Gimana perasaan lo kalau lo yang dapet kabar begini? Di kantor. Masih pagi dan di ruangan cumin berdua sama dia. Gue bengong doing dan langsung nyeletuk ‘maksudnya?’ and she’s reactions just say ‘can you hug me?’ dan dengan perasaan campur aduk gue lari meluk dia. Dia nangis gue nangis. Gue gak bisa gak berhenti menangis. Gue takut. Rumah sakit. Operasi. Musuh gue. Kebencian gue akan rumah sakit. Ketidak percayaan gue akan rumah sakit. Rumah sakit yang tak dapat menyembuhkan mamahku. Rumah sakit yang mempunyai dokter yang *maaf gue khilaf* fucek! Dokter yang hanya bisa memberikan omongannya, menjual omongannya, tanpa bukti tanpa tindakan yang konkret.

Operasi. Dokter. Rumah sakit. Entah mengapa membuatku selalu teringat hal yang sangat ingin ku lupakan. But, memories can kill your heart. Hurt. Sulit bagiku untuk percaya lagi dengan rumah sakit atau dokter atau seisinya, sekeluarga yang berada di rumah sakit. Shit shit shit. Sakit.
Gue egois? Iya, gue egois. Gue melihat rumah sakit dan isinya hanya dengan berkaca masa lalu. Munafik kalau gue udah mulai ‘tidak membenci’ dan ‘percaya lagi’ dengan rumah sakit dan isinya. Gue takut. Gue takut kehilangan orang yang udah gue anggep kakak, ibu di kantor, teman curhat yang well di kantor, all about work with her. And the-shit-nya penyakit itu, orang baik itu, cobaan itu, air mata ini dan kepedihan ini. Sakit. Gue gak bisa cerita lebih rinci, tapi ini sakit bangettttt. Sakit.

Sampai sekarang, sampai pukul 17.06 pada tanggal 25 November 2015 ini, sampai detik ini gue menulis postingan ini, gue masih nahan buat gak mewek lagi. Buat gak buang air mata di depan anak kantor yang masih stay di kantor nunggu hujan berhenti. See, bumi aja nangis tahu berita paling hurt di hidupku, gimana gue yang notabene lumayan dekat sama beliau. Gue takut dia gak balik. Gue mau dia balik, gue mau dia sehat, gue mau ngasih kado natal terindah buat dia kalau dia sehat dan balik ke kantor dengan senyum lebar dan wajah cerah sambil meluk gue dan bilang ‘dek! Aku udah sembuh, puji Tuhan dokternya baik dan penanganannya oke’. I want it. Just it. Bisakah aku berharap, Tuhan? Ku mohon untuk sekarang, jangan kau kecewakan harapanku ini. Do’aku. Rintihanku. Jeritan hatiku yang sedari tadi pilu.
Tawanya tadi siang. Sikapnya tadi siang. Suaranya seharian ini. It’s hurt me so much. Entah kenapa gue takut pake banget. Gue takutnya udah mikir macem-macem. Bukan paranoid, gue trauma.

Tuhan…
Jika kau izinkan hamba-Mu yang hina ini meminta
Aku hanya meminta satu hal
Hal yang akan membuatku tersenyum bahagia
Izinkan dia melihat dunia setelah operasi
Melihat anak-anaknya tumbuh dewasa
Melihat anak-anaknya juara dan dibutuhkan Negara
Melihat gue mempunyai seseorang dan menikah
Melihat gue ketawa dan misuh-misuh
Melihat gue yang dengan gak sengajanya ngelakuin kesalahan

Tuhan…
Jika diizinkan, hamba-Mu ini bersujud saat mentari belum terbit
Saat semua masih mengenakan selimut
Saat semua orang sedang tertawa dalam mimpinya
Saat semua orang terlelap
Aku menengadahkan tanganku hanya untuk meminta
Meminta hal yang wajar dilakukan seorang teman
Yang dilakukan seorang anak
Yang dilakukan seorang manusia
Meminta hal yang kau tak kabulkan ketika mamahku sendiri yang sedang sakit
Aku mohon, sembuhkanlah dia
I need her so much
To be my friend
To be my mom at work
To be a partner in crime
To be a partner life at work

Tuhan…
Jika kau izinkan hamba-Mu ini meminta
Kembalikan dia saat dia sehat wal afiat
Kembalikan dia kepada suami, anak, dan orang tuanya yang masih mengharapkan dia
Kembalikan dia kepadaku yang sangat menyayanginya
Kembalikan dia pada dunianya yang masih sangat membutuhkannya
Bisakah, Tuhan?
Ku mohon.


I love her, like I love my mom.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

why i hate a doctor, so much ") *facepalm*

A doctor, yes, I hate doctor. Why? Many reason can I describe. Wanna know what?

Kenapa dokter harus sombong?
Kebanyakan orang yang profesi dokter, itu mempunyai sifat ini. Sombongnya setengah mampus! Dia pikir dia apaan? Tuhan? Yes, bener, dia adalah orang yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain ketika emergency banget. Tapi, bisa gak sih dokter itu gak sombong? Songong? Idih, gue aja ngebayangin aja udah pen marah. Gue pernah ya *pengalaman pribadi* ketemu sama dokter, ya ampun, mukanya ada judesnya minta di tujes gitu, dan ya, suaranya. Anjrit! Pengalaman yang gak pengen gue inget. Udah dokter itu sifatnya angkuh, gak ada ya dokter yang ramah selain dokter anak. Yah.. kadang dokter anak aja naudzubillah kok juteknya. Amit-amit banget gue dapet jodoh dokter ya. Amit-amit banget, jangan sampe deh.

Kenapa dokter harus sok cool?
Merasa dirinya adalah profesi yang diagungkan, yang diatas angin, makanya dia itu sok cool. Harus ‘wah’ dengan penampilan dokternya *intinya menonjolkan banget ke-dokteran-nya dia*. Ih, gue paling *amit-amit jangan sampe gue kayak gitu* anti dengan kegilaan profesi. Ex ya, elo seorang dokter, pasti kalau elo waras, elo gak bakal nunjukkin kalau elo itu ‘seorang dokter’ yang ada elo bakal nutupin kalau ‘elo dokter’ the best malah. Yang gue temui di dunia ini ya, kebanyakan yang punya profesi kayak gitu, itu bakal sok. Dia yang mau ketempat yang ‘kecil’ harus ketempat yang ‘gede’ dulu baru ‘wah’ kenapa hayo? Aneh kan? Padahal di kantor a.k.a di rs juga makannya makanan kantin rs, kan? Kenapa pas uda di luar makannya yang beda? Yang highclass? Ih banget.

Kenapa dokter butuh bahan percobaan yang real?
That shit. Yang paling holyshit, holy-fucking-shit, yang paling bikin gue muak dengan profesi ini itu adalah Kenapa gak kayak *maaf Negara lain* yang make manekin yang mirip manusia yang bisa dibedah, dijahit, diapain aja kayak manusia biasa? Ada hlo manusia real yang diminta untuk jadi ‘kelinci percobaan’ para dokter. Ke-na-pa? gue masih heran, lo tahu kan, kalau yang namanya bahan percobaan itu bisa berhasil dan bisa gagal. Persentase keberhasilan sih 35% sedangkan untuk kegagalan sih 65%. Elo rela dibayar tapi disuruh jadi bahan percobaan? Lebih aneh lagi *gue mau ngatain tapi ini di share wkwkwkwk* si dokter yang mau-maunya ‘mengudal-udal’ tubuh manusia ‘wajar’ untuk di ‘kerjakan’. Emang mereka udah handal make manusia buat bahan percobaan? Aduh, kalau inget orang yang Cuma buat bahan percobaan itu rasanya pengen triak ke dokternya ‘woi! Dia manusia! Bukan hewan bukan tumbuhan bukan mayat yang bisa lo adul-adul isi tubuhnya, emang elo bisa memperbaikinya? Aduh, baru dokter ‘awalan’ aja make manusia beneran. Kalau mau make manusia beneran, elo mrisa detak jantung aja deh, ya? Meminimalisir manusia yang mati gara-gara gagal lo coba ‘adul-adul’. Ngerti gak sih lo?’. Tapi ya, mau gimana? Gue siapa sih bisa triak kayak gitu? Palingan sama dokternya dikatain ‘eh, elo gak ngerti apa-apa ya tentang ilmu kedokteran and all about doctor, jadi jaga bacot elo yang gak bertanggung jawab itu’. Secara, udah sok cool, sombong mampus, gak punya hati dan emosi *maybe* *dan ini pendapat gue, gak usah di cela*.
Yang paling parah adalah, seorang yang sakit ‘banget’ dan dengan penyakit ‘sangat’ serius, mereka berani menaruh obat untuk pasien, untuk bahan uji coba, dengan dali, ‘kami akan menyuntikkan obat terbaru, sesuai analisa dan hasil laborat, ini bisa mengobati penyakit saudara/i.’ dan dengan ‘polos’nya si pasien ngangguk nurut aja. Di ending ‘cerita penyuntikkan’ si dokter bilang, ‘ini belum tentu mengobati, saya harap anda bersabar dan menunggu raksi dari obat ini. Saya harap pengobatan ini bisa secepatnya dan lancar’ yang artinya ‘lo liat reaksinya, kalau bad, gue gak akan makein obat ini ke elo atau pasien lain, kalau good very good malah, gue bakal kembangin obat ini’. Pinter banget gak sih dokter itu? Hahaha *ketawa setan* *wink*.

Pernah gue baca di salah satu situs, bahwa dokter harus mempunyai sifat dibawah ini :
Buatlah Orang Lain Merasa Dirinya sebagai Orang Penting
Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama, katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb. Hargai setiap perkataan nya dan buat dia menjadi malu karena kita terlalu peduli padanya.

Jadilah Pendengar yang Baik
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara, ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara. Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta. Inilah cara yang cukup efektif, jangan suka memotong pembicaraan.

Usahkanlah Untuk Selalu Menyebutkan Nama Orang dengan Benar
Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu, tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara bicara, sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Andre lebih baik dibandingkan Anda. Pak Peter lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak. Panggil namanya, kalau belum pasti dengan namanya maka pastikan lah.

Bersikaplah Ramah dan Sopan
Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang merasa betah berada di dekat Anda. Jadi bersikaplah ramah pada siapapun.

Bermurah Hatilah
Anda tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis, Orang yang murah hati berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian kemurahan hati disatu sisi baik buat Anda, dan disisi lain berguna bagi orang lain.

Hindari Kebiasaan Mengkritik, Mencela atau Menganggap Remeh
Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya diketahui oleh orang lain, apalagi dipermalukan. Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa membuat orang mempertahankan diri dengan sikap yang tidak bersahabat. Jadi jangan ejek temanmu yang salah, berusahalah untuk menghargai pendapatnya walau kamu tidak setuju dengan pendapatnya.

Bersikap Asertif
Orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata Ya, tetapi orang yang bisa berkata Tidak bila diperlukan. Sewaktu-waktu bisa saja prinsip atau pendapat Anda berseberangan dengan orang lain. Anda tidak harus menyesuaikan diri atau memaksakan mereka menyesuaikan diri dengan Anda. Jangan takut untuk berbeda dengan orang lain. Yang penting perbedaan itu tidak menimbulkan konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian.

Perbuatlah Apa yang Anda Ingin Orang Lain Perbuat Kepada Anda
Perlakuan apapun yang anda inginkan dari orang lain yang dapat menyukakan hati, itulah yang harus anda lakukuan terlebih dahulu. Anda harus mengambil inisiatif untuk memulainya. Misalnya, bila ingin diperhatikan, mulailah memberi perhatian. Bila ingin dihargai, mulailah menghargai orang lain.

Cintailah Diri Sendiri
Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Ini berbeda dengan egois yang berarti mementingkan diri sendiri atau egosentris yang berarti berpusat kepada diri sendiri. Semakin Anda menyukai diri sendiri, semakin mudah Anda menyukai orang lain, maka semakin besar peluang Anda untuk disukai orang lain. Dengan menerima dan menyukai diri sendiri, Anda akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain, menerima mereka dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, bekerjasama dengan mereka dan menyukai mereka. Pada saat yang sama tanpa disadari Anda memancarkan pesona pribadi yang bisa membuat orang lain menyukai Anda.


Tapi, kebanyakan gak gitu, tuh! Kebanyakan dokter ya itu tadi, songongnya setengah mampus, cuek masih gue terima, karna dia menghadapi berbagai sikap manusia dan menghadapi atau melihat kematian setiap hari pula, tapi kalau untuk yang gue jelasin *sebelum sikap sebenarnya dokter*, itu real, murni banget. Dokter punya sifat yang luar biasa pengen jitak kepalanya!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

first good news or first bad news?

Hidup. Yang kita hadapi dalam kehidupan adalah kenyataan. Kenyataan pahit atau manis. Kenyataan kebahagiaan atau kesedihan. Antara kebahagiaan, cenderung orang akan ‘lupa’ jika ia ‘pernah’ bersedih. Antara berita bahagia dengan berita penting, orang akan cenderung memilih berita bahagia. Sama halnya dengan kita, ada berita bahagia dan berita buruk, mana yang kau pilih? For me, bad news dulu, jujur ini.
Believe it, mari kita ulas satu persatu.

Pertama, for me, bad news ya.
Kabanyakan orang akan deg-deg-an ketika ia dikabari adanya bad news. Udah negative thinging duluan, padahal belum tentu separah itu. But, somehow, itu bikin heartbreaking hloo.. seriously. Gue aja kalau ada bad news juga ‘aduh, apaan lagi ini’. Kalo menurut gue, bad news mending di sampaikan di awal deh, karna kalau bener-bener buruk, good news pun bakal ancur. Seenggaknya jangan seneng dulu kalau ternyata bad news kita bener-bener bad.. kalau good news dulu yang disampaikan, biasanya abis itu down abis. Udah stress duluan gara-gara bad news yang disampaikan. Misalnya, elo dapet kabar buruk sama kabar baik, dan elo milih kabar baik duluan yang lo mau denger. Kabar baiknya adalah ‘elo dapet tiket gratis DWP VVIP’ kebayang senengnya elo misalnya elo bisa dapetin itu tiket gratis kan? Gue yakin, elo udah jingkrak-jingkrak, triak-triak kayak orang norak *walaupun kalau gue yang dapet pasti lebih norak dari elo-elo pada*, terus dengan senyum lo yang masih mampang di situ, elo nanya ‘jadi, kabar buruknya apaan?’. Yeah, that shit. Elo langsung down banget pas tahu kabar buruknya, example, kabar buruk yang lo terima adalah ‘elo di pecat dari kerjaan yang elo impi-impikan’ lo tahu, di dunia kerja, kalau ‘dikita’ ada label ‘dipecat’ itu tandanya kita susah buat nyari kerjaan a.k.a elo nganggur lama banget. Jadi, gimana dong?
Betapa gak enaknya ketika bad news itu make you down, heartbreaking.. it’s so hurting you, aren’t you? Wkwkwkwk bahasa gue udah kayak apaan aja ya. So, no matter what happen, kalau ada kabar buruk sama kabar baik, mending lo tahu duluan kabar buruknya deh, seenggaknya meminimalisir terjadinya heartbreaking diawal.

Kedua. Kalau bad news yang disampaikan duluan, lihat efeknya. Example. Elo ada kabar buruk sama kabar baik, seperti kabar diatas. Elo udah heartbreaking banget pas tahu lo dipecat, elo udah down banget pas tahu kalau tempat kerja lo udah gak  di situ lagi. Udah stress duluan dan udah mikir keras karna ‘bakal jadi apaan gue kalau nganggur?’ atau elo udah mikir ‘gue mau kerja dimana ini?’ atau malah memaki tempat kerja lo yang berani-beraninya mecat elo ‘anjrit, kurang ajar banget kantor gue. Berani-beraninya mecat gue, gue udah kerja keras juga. Kamprettttt kamprettttt’. Dan ketika elo udah tenang, udah calm, elo nanya ketemen lo, ‘jadi, sekarang apa lagi kabar bahagia selain kabar gue di pecat?’ elo nanya make nada flat, tapi ekspresi sebel abis. And you know what she know. A good news that only make you –little– happy. Kan seenggaknya elo gak ancur-ancur banget kan? Seenggaknya ada hal yang bikin lo ‘little fly’ setelah elo ancur banget karna the bad-fuckingshit-news tadi. Isn’t enough? Hihihi kayaknya enggak deh. Tetep sakit hati juga sih.

Jadi, ya, gue saranin –gak maksa ya– kalau ada bad news sama good news, mending elo milih bad nya dulu deh, dari pada good. Yah, buat jaga-jaga aja sih. Another bad news make you breakdown, another good news make you little fly, maybe. Wkwkwkwk

Eh, udahan dulu ya, gue udah capek dari tadi nulis mulu. Ini aja gue samba kerja wkwkwkwk. Kerjaan gue sih uda kelar, cuma, ya itu, gue sih masih baru jadi gak terlalu banyak kerjaannya. So, keep calm and teteup, laper!!! Kampret.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

conversation with papah :))

Long conversation with daddy. Speechlees gue pas bokap bilang ‘kalau seorang papah, ayah, gak bias berperan ganda itu wajar. Tapi kalau seorang ibu, mamah, itu harus bias berperan ganda. Kenapa? Karena, mamah, itu secapek-capeknya dia di kerjaan, dia masih pulang untuk masak, cuci baju, cuci piring.’ Dalam hati gue : mampus, gue beda banget. Capek dari kerja ya tidur or makan, mandi tidur. Gak masak, gak cuci piring, dan pokoknya gak ngerjain pekerjaan rumah. Jadi, ya, siapa yang malas dan siapa yang di salahkan? Wkwkwk.

Another conversations, kita bicarain tentang all about economic. Seneng rasanya ngobrol panjang lebar, terbuka banget, and we try to each other antara anak dan papah. Dari mulai keuangan perusahaan, kantor, sampai keuangan Negara aja di bahas. Dari mulai zaman pak harto sampai pak jokowi. Astaga, seriously, perbincangan yang ‘something like crazy’ banget menurut gue wkwkwk.

Pertama, I just say ‘pah, ternyata keuangan di *un name* itu so fucek banget. Gila, baru tahu kalau di keuangan *un name* kayak gitu ancurnya. Yah.. kasihan dong para pekerjanya, gak sejahtera’. Dan dengan santainya papah cengengesan sambil duduk manis depan tv, he say ‘baru tahu? Papa mah uda dari dulu. Makanya temen papa yang profesinya kayak itu pasti diejek. Jadi gak udah kaget sama keuangan negeri kita ini’. Dan disambung dengan ‘orang perekonomian dan per-keuangannya Indonesia aja belum bisa di persaiki kok. Beda dengan keuangan indo yang udah baik, udah oke, tapi keuangan perusahaan *un name* itu masih hancur, itu udah beda banget. Wong, keuangan Negara aja masih amburadul, apalagi perusahaan.’

Kedua, papah say ‘zaman pak harto dulu keras, pak harto itu jahat, tapi jahat mengarah ke-kebaikan. Pak harto dulu gak ada yang berani ngelawan. Sekali pak harto bilang –kamu bunuh dia, kamu gak selamat- pasti mundur pasukannya. Belum lagi kasus yang dia tutupi, dia pinter nutupi kasus yang meresahkan masyarakat. Wong, pas ada hutang langsung dibayar. Zaman pak harto tuh gak ada hutang sampe menumpuk. Dan pak harto ga pake uang Negara, gak kayak sekarang. Dan lagi, zaman pak harto, pak harto bisa sampai sesukses dulu, itu gak ketinggalan karna bu Tin. Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, itu yang bikin siapa? Bu Tin, pak harto hanya mendanai, dibalik itu, bu Tin yang kuat membangun. Dukungan itu yang bikin pak harto kuat. Dulu, gak ada istilah presiden bisa masuk ka’bah kecuali pak Harto, semua negara selalu hormat sama pak harto. Sampai akhirnya, pak harto mengalami tekanan. Dipaksa mundur sama rakyat, diancam dengan penanaman bon di seluruh (bukan seluruhnya, tapi ada 8 bom yang di tanam di Jakarta) Jakarta. Dihadapi pilihan antara rakyat atau individu, dan dia dengan tegasnya milih keselamatan rakyat. Dia mundur dengan jaminan rakyat selamat. Padahal mereka gak tahu kalau keruwetan, kerusuhan, yang tahu dan yang bisa menyelesaikan hanya pak harto, kenapa? Karna pak harto yang tahu asal muasal kenapa benang itu bisa ruwet/bundet. Akhirnya rakyat sendiri yang susah kan? Dan dulu seseorang pernah bilang ke pak harto, kalau keluarga bubrah atau ada miss atau ada konflik, maka negarapun terbelah, terpecah. Jadi, dulu kedua anak laki-laki pak harto bertengkar, ngerebutin apa gitu papa lupa, nah salah satu dari mereka pengen menguasai semua, tapi yang satunya tidak memberikan, jadi tengkar. Bu Tin ketembak, di tembak anaknya sendiri kalau gak salah, tapi pernyataan dari pak harto, bu tin itu sakit jantung. Pak harto itu bebannya berat tapi tetep kuat, ya karna ada bu Tin. Karna dia background nya dari militer. Makanya sekarang ada stiker –piye kabare? Penak zamanku, tho- begitu’. Gue Cuma bengong doing di dongeng in kayak gitu. Bingung mau ngomong apaan wkwkwkwk.

Ketiga, perbincangan tentang pasangan. Anjiiiiirrrr. Anak muda banget bahasannya. Wkwkwkwk. Mulai dari nyokap, mantan pacar, sampe masalah entahlah apa lagi *lelah* wkwkwkwk. I say, ‘Gini ya, cewek akan merasa gak sempurna apa bila salah satu yang dia miliki *pribadi* itu hilang. Biar gimanapun mereka pasti minder. Entah gimana mereka menutupinya, ada kalanya dia mikir –kok jadi gini, kok aku harus kehilangan salah satu *apapun yang ada dalam dirinya yang sifatnya fisik* itu pasti ngerasa langsung gak sempurna. Walaupun di depan dia oke-oke aja, di belakang dia pasti mikir dan minder. No matter what she feel, she just fake a strong, fake a happy, and fake a smile all she’s day. Why? She don’t want to see you sad, daddy. Just it. Seberapa kuatnya seorang wanita, seberapa cueknya wanita, dia pasti memiliki sisi ringkih, sisi yang dimana seorang tidak akan tahu apa yang sebenarnya dia rasakan. Jadi, ya, gimana ya ngomongnya? Intinya tidak ada cowok atau laki-laki yang benar-benar tahu perasaan pasangannya. Pasangan hidupnya.’
And papa, answer, ‘kalau papa dulu gak gitu’ dan langsung gue potong dengan gak sopannya, ‘yeah.. kan aku bilang semua laki-laki itu sama saja. Cuma bisa nyakitin, ngerepotin, mau menang sendiri. Kalau cewek, seegoisnya dia, dia tetep mikirin yang di saying. Udah… jangan di bantah, kenyataan kok. Cowok kan juga manusia dan tidak dipungkiri cewek juga manusia, bedanya cewek lebih lemah dan lebih punya hati. Dulu aja ‘para cewek’ nurut-nurut aja tuh ama cowoknya, kalau sekarang, terutama aku, kalau bener ya nurut, kalau salah ya berani aja. Bodo amat mau di katain apa, wong kita bener. Dan cowok itu kalau nyinggung tentang fisik cewek kejam. Coba cewek ngetain cowok, masih ada belas kasihan.’
Then, papa diem lempeng. Abis itu ada tamu dating, kita silent deh wkwkwkwk.

Udah gitu doing, tapi seru kalau adu mulut kayak pembicaraan tadi malem. Apa lagi sama papah. Wkwkwk gue dong yang menang, secara gue diem-diem tapi mengamati. Diem-diem tapi nyablak dan nyletuk yang menyakiti, pas, tepat sasaran. Hahahaha *ketawa setan*. Gue, mau kalah… gak mau lagi lah :P *kibas rambut*.

Jadi ya, siapa salah siapa? Siapa nakal siapa? Siapa ngelawan siapa? Siapa fake siapa wkwkwkwk.Long conversation with daddy. Speechlees gue pas bokap bilang ‘kalau seorang papah, ayah, gak bias berperan ganda itu wajar. Tapi kalau seorang ibu, mamah, itu harus bias berperan ganda. Kenapa? Karena, mamah, itu secapek-capeknya dia di kerjaan, dia masih pulang untuk masak, cuci baju, cuci piring.’ Dalam hati gue : mampus, gue beda banget. Capek dari kerja ya tidur or makan, mandi tidur. Gak masak, gak cuci piring, dan pokoknya gak ngerjain pekerjaan rumah. Jadi, ya, siapa yang malas dan siapa yang di salahkan? Wkwkwk.

Another conversations, kita bicarain tentang all about economic. Seneng rasanya ngobrol panjang lebar, terbuka banget, and we try to each other antara anak dan papah. Dari mulai keuangan perusahaan, kantor, sampai keuangan Negara aja di bahas. Dari mulai zaman pak harto sampai pak jokowi. Astaga, seriously, perbincangan yang ‘something like crazy’ banget menurut gue wkwkwk.

Pertama, I just say ‘pah, ternyata keuangan di *un name* itu so fucek banget. Gila, baru tahu kalau di keuangan *un name* kayak gitu ancurnya. Yah.. kasihan dong para pekerjanya, gak sejahtera’. Dan dengan santainya papah cengengesan sambil duduk manis depan tv, he say ‘baru tahu? Papa mah uda dari dulu. Makanya temen papa yang profesinya kayak itu pasti diejek. Jadi gak udah kaget sama keuangan negeri kita ini’. Dan disambung dengan ‘orang perekonomian dan per-keuangannya Indonesia aja belum bisa di persaiki kok. Beda dengan keuangan indo yang udah baik, udah oke, tapi keuangan perusahaan *un name* itu masih hancur, itu udah beda banget. Wong, keuangan Negara aja masih amburadul, apalagi perusahaan.’

Kedua, papah say ‘zaman pak harto dulu keras, pak harto itu jahat, tapi jahat mengarah ke-kebaikan. Pak harto dulu gak ada yang berani ngelawan. Sekali pak harto bilang –kamu bunuh dia, kamu gak selamat- pasti mundur pasukannya. Belum lagi kasus yang dia tutupi, dia pinter nutupi kasus yang meresahkan masyarakat. Wong, pas ada hutang langsung dibayar. Zaman pak harto tuh gak ada hutang sampe menumpuk. Dan pak harto ga pake uang Negara, gak kayak sekarang. Dan lagi, zaman pak harto, pak harto bisa sampai sesukses dulu, itu gak ketinggalan karna bu Tin. Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, itu yang bikin siapa? Bu Tin, pak harto hanya mendanai, dibalik itu, bu Tin yang kuat membangun. Dukungan itu yang bikin pak harto kuat. Dulu, gak ada istilah presiden bisa masuk ka’bah kecuali pak Harto, semua negara selalu hormat sama pak harto. Sampai akhirnya, pak harto mengalami tekanan. Dipaksa mundur sama rakyat, diancam dengan penanaman bon di seluruh (bukan seluruhnya, tapi ada 8 bom yang di tanam di Jakarta) Jakarta. Dihadapi pilihan antara rakyat atau individu, dan dia dengan tegasnya milih keselamatan rakyat. Dia mundur dengan jaminan rakyat selamat. Padahal mereka gak tahu kalau keruwetan, kerusuhan, yang tahu dan yang bisa menyelesaikan hanya pak harto, kenapa? Karna pak harto yang tahu asal muasal kenapa benang itu bisa ruwet/bundet. Akhirnya rakyat sendiri yang susah kan? Dan dulu seseorang pernah bilang ke pak harto, kalau keluarga bubrah atau ada miss atau ada konflik, maka negarapun terbelah, terpecah. Jadi, dulu kedua anak laki-laki pak harto bertengkar, ngerebutin apa gitu papa lupa, nah salah satu dari mereka pengen menguasai semua, tapi yang satunya tidak memberikan, jadi tengkar. Bu Tin ketembak, di tembak anaknya sendiri kalau gak salah, tapi pernyataan dari pak harto, bu tin itu sakit jantung. Pak harto itu bebannya berat tapi tetep kuat, ya karna ada bu Tin. Karna dia background nya dari militer. Makanya sekarang ada stiker –piye kabare? Penak zamanku, tho- begitu’. Gue Cuma bengong doing di dongeng in kayak gitu. Bingung mau ngomong apaan wkwkwkwk.

Ketiga, perbincangan tentang pasangan. Anjiiiiirrrr. Anak muda banget bahasannya. Wkwkwkwk. Mulai dari nyokap, mantan pacar, sampe masalah entahlah apa lagi *lelah* wkwkwkwk. I say, ‘Gini ya, cewek akan merasa gak sempurna apa bila salah satu yang dia miliki *pribadi* itu hilang. Biar gimanapun mereka pasti minder. Entah gimana mereka menutupinya, ada kalanya dia mikir –kok jadi gini, kok aku harus kehilangan salah satu *apapun yang ada dalam dirinya yang sifatnya fisik* itu pasti ngerasa langsung gak sempurna. Walaupun di depan dia oke-oke aja, di belakang dia pasti mikir dan minder. No matter what she feel, she just fake a strong, fake a happy, and fake a smile all she’s day. Why? She don’t want to see you sad, daddy. Just it. Seberapa kuatnya seorang wanita, seberapa cueknya wanita, dia pasti memiliki sisi ringkih, sisi yang dimana seorang tidak akan tahu apa yang sebenarnya dia rasakan. Jadi, ya, gimana ya ngomongnya? Intinya tidak ada cowok atau laki-laki yang benar-benar tahu perasaan pasangannya. Pasangan hidupnya.’
And papa, answer, ‘kalau papa dulu gak gitu’ dan langsung gue potong dengan gak sopannya, ‘yeah.. kan aku bilang semua laki-laki itu sama saja. Cuma bisa nyakitin, ngerepotin, mau menang sendiri. Kalau cewek, seegoisnya dia, dia tetep mikirin yang di saying. Udah… jangan di bantah, kenyataan kok. Cowok kan juga manusia dan tidak dipungkiri cewek juga manusia, bedanya cewek lebih lemah dan lebih punya hati. Dulu aja ‘para cewek’ nurut-nurut aja tuh ama cowoknya, kalau sekarang, terutama aku, kalau bener ya nurut, kalau salah ya berani aja. Bodo amat mau di katain apa, wong kita bener. Dan cowok itu kalau nyinggung tentang fisik cewek kejam. Coba cewek ngetain cowok, masih ada belas kasihan.’
Then, papa diem lempeng. Abis itu ada tamu dating, kita silent deh wkwkwkwk.

Udah gitu doing, tapi seru kalau adu mulut kayak pembicaraan tadi malem. Apa lagi sama papah. Wkwkwk gue dong yang menang, secara gue diem-diem tapi mengamati. Diem-diem tapi nyablak dan nyletuk yang menyakiti, pas, tepat sasaran. Hahahaha *ketawa setan*. Gue, mau kalah… gak mau lagi lah :P *kibas rambut*.
Jadi ya, siapa salah siapa? Siapa nakal siapa? Siapa ngelawan siapa? Siapa fake siapa wkwkwkwk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Secarik cerita pengantar kabar

Yogyakarta, 10 November 2015
Miss me?
Kepedean ya saya? Hihihi
Apa kabar? Saya baik, Alhamdulillah. Saya juga sedang menjalani training J
Lama tak terdengar kabar, saya telah melalui banyak hal. Termasuk hal yang menggelikan. Berikut akan saya ceritakan *nulis beginian sambil kerja, yah… curi-curi waktu buat nulis hihihi*

Eh gaya bener ya cara penulisan gue, sok-sok pake saya segala. Tapi, ya, belajar hehehehe

Sudah lama saya tak nge-blog, kabar saya sangat luar biasa baik. Saya sekarang sedang training di bagian keuangan (Staff Keuangan) di D-4 Kebidanan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Alhamdulillah, dapet info dari berbagai pihak. And say thank’s to my big big big big knight, karna beliau yang member info kepada saya. Terimakasih telah menerima saya menjadi Staff Keuangan di sini. Aaaahhhhh, senangnyaaaa J
Kerjaan saya di sini sangatlah banyak, sebenernya sangat amat banyak, tapi.. berhubung saya masih training, jadi masih sedikit. Paling cuma transfer uang makan, gaji karyawan, bayar bpjs, dan transaksi di bank lainnya, mengurai nota untuk di UMK kan ke UMK 1 - entah berapa. Bikin daftar hadir terus apa lagi ya? Aduh… bingung mau cerita apa.
Di sini juga karyawannya enak-enak, baik-baik, ada mbak Ony alias mak Ony. Dia bagian akademik tapi sekarang jadi apa ya? Yang memonitorin kegiatan dan kinerja di Bagian Keuangan baik Bidan maupun Rekam Medis.
Ada Mbak Iing alias Murni Indrati, atasan saya. Yah… senior saya yang kecil mungil baik dan lucu anaknyaaaaa. Beliau PUMK di kebidanan.
Ada Mbak Marlin, bagian keuangannya Rekam Medis. Dia alumni D3 Akuntansi SV UGM hloooo, wiiiii senior saya di kampus dong :3
Ada Mbak Uswa… bagian kebidanan di.. mana ya? Dulunya ATK, tapi sekarang juga ngurus surat-surat gitu. Gak dong juga sih… pokoknya kerjaannya buanyak banget.
Adam mas Angga, dia sebenernya bagian laboran, tapi jadi dosen magang juga. Cieeeee yang mau jadi dosen wkwkwkwk
Terus siapa lagi ya? Oiya, mbak Chandra…. Alias Ferlina Wahyu Chandraningsih, sekarang lagi sakit dia. Dia bagian akademik. Banyak fans nya hloo wkwkwkwk

Udah ahh nulisnya, ga baik lama-lama nyuri-nyuri waktu. Hihihi bubayyyyyyyy. Ketemu di lain waktu dan kesempatan yaaa.

Saya Niska (@prabaniska), terimakasih.

Tertanda

@prabaniska

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

You Know....

pernahkah kau hidup sebagai orang lain? pernahkah kau melakukan hal yang tidak biasa kau lakukan? bagaimana rasanya? bagaimana rasanya hidup sebagai orang lain dan memerankannya? sakit? susah?
menyedihkan.
memprihatinkan.
hanya karna kau adalah orang yang mungkin penggantinya, bukan berarti kau adalah orang yang harus bersikap seperti dia. bukan berarti kau harus menjadi dia. menyedihkan. pengorbanan? demi kebahagiaan?
omong kosong.
semua omong kosong.
akan tiba saatnya kau akan lelah dengan semua sandiwara dan kepura-puraanmu. akan lelah ketika kau harus menjadi dirinya dan akan sakit apabila kau kembali menjadi dirimu sendiri.
itu tidak benar.. sangat sangat menyakitkan.
aku bukan dia, dan dia sudah tiada. lalu kenapa harus aku yang melakukan ini? hukuman? bukan....

hanya karna aku adalah bagian hidupnya, bukan berarti aku adalah dia, kan?

aku lelah menjadi orang lain, lelah.
kuat? siapa bilang? kehilangan bukan hal yang enteng!

kehilangan seorang ibu, dan aku adalah anak perempuannya. yang notabene aku adalah 'fotocopy ibu', masuk akal? tidak adil, apa aku harus menjadi beliau yang bahkan sangat sempurna.
beliau rajin, telaten dan sabar.
sedangkan aku?
pemarah, egois, malas, tidak sabaran dan tidak mau kalah. aku bukan titisan dewa yang bisa seenak jidatnya menjadi orang lain seakan hal tergampang yang akan kulakukan. omong kosong apa ini? menyedihkan.
hanya karna aku adalah darah dagingnya, bukan berarti aku adalah dia, benar? lalu kenapa orang-orang selalu bilang, 'wah, mbak mirip banget sama ibunya'. mirip jidatmu, secara fisik maksud lo? tapi sifat dan perilaku?
NIHIL!
aku ya aku, ibuku ya ibuku. tidak ada aku adalah ibuku. omong kosong maam apa ini?

menyedihkan!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

another (bitch-y) conversation's

hahaha why i love the bitch-y conversations? ga kenapa-kenapa cuma ini bener-bener bikin ngakak.

you know, aku tuh orangny supel, humble, ramah banget malah, grapyak kalau bahasa jawanya. nah kan awalnya aku berteman dengan semua. mau cewek mau cowok bebas asal sopan dan gak aneh-aneh. alhasil mungkin juga aku yang terlalu humble ya, atau apapun aku juga gak tahu, ada yang salah paham.
dapetlah telepon dari pacar temen saya *makin bingung kan lo* hahaha. oke begini, jadi pacarnya itu (cowok) temen ku, nah temenan biasa kayak yang lain biasa-biasa aja. orang cowoknya ya wajar kok biasa-biasa aja. tahu batasan karna tahu dia sudah 'tidak sendiri'. ceritanyaaaaaaa......

aku kan kadang di sms di tanya udah dapet kerja apa belom dan blablabla wajar, karna sama-sama udah lulus. bedanya dia lanjut gue kerja. wajar.

si cewek (pacar temen ku) nelpon aku sore tadi wkwkwkwk aku kan lagi sama temenku, si icha, dia heran, aku tambah heran.

isi percakapan :

hp getar-getar lama gak jelas, tadinya males angkat karna nomor asing, tapi pas inget banyak ngelamar kerja jadi parno kalau-kalau panggilan kerja. yasudh angkah deh itu telpon.

*MAAF KALAU TYPO, MAKLUM UDA MALEM JUGA NULISNYA WKWKWKWK* *ngeles*

Me: halo, selamat sore, dengan siapa saya bicara
N: halo, ini benar dengan grinas prabaniska?
Me: iya benar, ini siapa ya?
N: saya N
Me: N siapa ya?
N: N pacarnya A, kenal A kan?
Me: A yang mana ya? *secara nama dia pasaran* hehe
N: *sebutin nama lengkap*
Me: emm, oh, iya kenal kenapa mbak? *bingung*
N: aku rada gak nyaman dengan kamu sering sms A, walaupun dia yang sering sms sama kamu. aku gak nyaman
Me: *tambah bingung, ini kenapa?* oh maaf, kalau ga nyaman, malahan kalau terus terang. tapi, maaf, saya gada maksud, dia cuma saya anggap teman. sama kayak yang lain, teman biasa. gak ada apa-apa, biasa-biasa aja.
N: iya gak papa, mungkin A juga belum cerita kali ya kalau kami udah 2th pacaran
Me: *tambah bingung, hubungannya sama gue apaan?* oh, udah kok, udah tahu juga. gak ngomong? kalau gitu saya yang minta maaf kalau gitu, maaf mbak
N: iya gapapa, ini orangnya lagi minum di depan sambil senyum-senyum, nanti kalau dia sms kamu minta maaf, gak usah ditanggepi ya
Me: *gada yang nanya dia dimana mbak -_-* oh gitu, oke deh. maaf mbak ga maksud, dan gak ada apa-apa. cuma temen doang. saya ketusin gitu? cuekin gak di bales gitu?
N: iya
Me: *bengong seketika*
N: gitu aja, udah ya
Me: *dalam hati: monyet! urusan sama gue apaan? gue juga sms sama dia sewajarnya sebatasnya gak aneh-aneh gak ada niat ngerebut mbak. emang saya cantik, tapi masih cerdas ini. lagian kayak saya kurang kerjaan aja -_-*

tutup telpon, temen nanya. gue jawab gamblang, dia ngakak. ih cewek aneh, gitu komentarnya. gue ngakak deh...

ampun deh :)) gue anak baek-baek kok wkwkwkwk
gak neko-neko *facepalm*

sekian cerita dari kanjeng ratu yang super ayu ayu bali jawa, selamat midnight muahahaha

tertanda
@prabaniska

emuachhh!!! *cun clomohhh*

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kau cari apa?

~another conversation~
Mr. A, "N, boleh nanya?"
N, "Boleh aja, tumben izin segala"
Mr. A, "Gapapa, kali aja gak boleh. sorry banget ya, gue nanya begini, tapi ini ngeganjel gue banget"
N, "To the point aja, gausah belibet deh. kayak sama siapa aja lo, udah ngomong, mau nanya apaan"
Mr. A, "Dulu, selama kita pacaran, kamu sebenernya sayang sama aku gak? cinta? aku, jujur, ragu banget"

Okeeee.. jadi pertanyaan itu pernah dilontarkan kepada Mr. A yang tak lain adalah mantan si N. haaahhhhh, gausah nebak-nebak N itu siapa, udah pasti si pemilik blog ini -_-
akan saya jawab, oke :D so jangan di bantah, iyain aja. syukur-syukur malah di kritik, saran, kasih masukan juga boleh :D jangan ada unsur sara saru sero suru sere siri atau apapun itu yang menyangkut defferent.
jauh sebelum saya pacaran, jauh sebelum saya kenal cinta, jauh sebelum si Mr. A ini menyatakan cinta, saya bertanya, 'apa yang gue cari sih?'. saya memikirkan pertanyaan yang entah sejak kapan muncul, pertanyaan yang baru saya dapatkan jawabannya setelah saya lulus kuliah. pertanyaan yang maybe datang pas saya SMP? SMA? saya lupa, sudah lama. jadi jawaban saya menyeluruh, bergandengan, beruntut, saling terkait. yang saya cari? yang saya sayang dan yang saya cinta? aduh, pertanyaan apa lagi ini -__-

dari dulu sejak saya pertama pacaran, saya rasa bakal enak, indah, penuh warna, tapi.. no. bad malah. bukan dalam arti negatif, melainkan setengah negatif. gimana ya jelasinnya? saya pacaran, sayang iya, cinta iya, tapi ada yang kurang. yap, rasa aman dan nyaman. bukan.. pacar saya bukan pembunuh penjahat atau para p-p lainnya. pacar saya orang baik dan berakhlak. tahu agamma, tahu sopan dan santun, tahu batasan-batasan orang pacaran. tapi.. sekian lama pacara gak ada yang membuat saya greget, dalam artian 'aduh kenapa sih kok pacaran kayak gini? gak ada tuh rasa aman nyaman. cinta? sayang? iya, udah ada tapi aman dan nyaman? notyet'. yang saya cari dari pacar, atau sosok lelaki adalah rasa sayang, cinta, aman, dan nyaman. bukan harta, kedudukan atau kekuasaan, bukan pula paras.. yah, paras dan harta berkesinambungan lah. wajar, bukan? tapi untuk menuju rasa aman? nyaman? jauh. sampai sekarang belum ada lelaki yang membuat saya ingin berbagi kesedihan dan kebahagiaan. yang akan merengkuhku ketika aku rapuh, menenangkanku ketika aku gusar, menghapus air mataku ketika aku menangis, berusaha sabar dan tegar ketika menghadapi saya, dan menerima apa adanya saya. saya yang keras kepala, tidak suka peraturan ketat, tidak suka di kekang, tidak moodyan, dan banyak lagi. belum ada yang saya jadikan tumpuan, sandaran, dan tujuan.

saya hanya mencari sosok yang ketika saya sedih, senang, atau dalam keadaan sekacau apapun, dialah orang pertama yang saya tuju, yang saya beritahu. entah berita yang menyenangkan, menyedihkan, mengecewakan, bahkan berita penyesalan atas apapun yang saya sesalkan. belum ada yang akan saya peluk ketika saya merasa butuh rengkuhan saat sedih, down, dan bahkan tidak ada daya untuk menangis lagi. belum ada yang membuat saya ingin memeluknya dan berkata 'sayang, aku bulan ini aku mencapai target' atau kabar bahagia lainnya. belum ada yang membuatku greget. itulah jawabanku.

selama saya pacaran, saya pasti sayang dan cinta sama lelaki itu. yang entah bagian -itu- siapa yang saya maksud. tetapi, saya belum mendapatkan yang 'wah' yang akan saya ajak kedalam labirin kehidupan saya.

sekian
sudah malam, bukan hanya ikan yang bobo. tetapi belalang kupu-kupu cacing kucing singa dan sebangsanya akan bobo. manusia tak terkecuali.

tertanda
@prabaniska

kontak lebih lengkap hubungi e-mail atau twitter atau fb. saran dan masukan dan kritikan dan celotehan lainnya di terima :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Came Back!!

Haloo, selamat sore.. jadi.. ehehm... saya mulai dari mana ya?
oke begini, ada yang nanya alasan saya hidup. biar saya jelaskan dan saya kasih semua alasan. tapi, lihat ini! i love my life, so much.

udah liat? yap, hidup itu simpel. tergantung bagaimana kita menyikapinya. hidup pun kadang flat, itu juga tergantung bagaimana cara kita membuat tanjakkan atau rintangan agar hidup lebih berwarna. orang mengatakan bahwa, hidup hanya sekali, jadi, bahagialah. tapi tidak untukku. bagiku, hidup bukan hanya tentang kebahagiaan. life is everything, hidup mencakup semuanya. bahagia, sedih, kehilangan, aman, nyaman, memiliki, dan yang lainnya. ketika kita bahagia, kita akan merasa 'dunia adalah milikku, world in my arm' padahal, yang harus kita lakukan ketika kita bahagia adalah... bagaimana orang yang di dekat kita, orang yang kita sayangi, orang yang selalu ada untuk kita merasakan hal yang sama. tulari rasa bahagia itu. ketika kita bersedih, entah karena apa, jangan pernah menunjukkan pada orang lain secara berlebihan. karena bersedih pun harus ada batasnya. just it. aku memaknai kehidupanku seperti itu.

kenapa aku hidup?
banyak jawaban atas pertanyaan diatas. mungkin untuk menjawab semua pertanyaanmu? atau karena dengan aku hidup, aku dapat membuat prang di sekitarku bahagia. siapa tahu, bukan? ini bukan masalah arti 'kenapa kamu hidup' tetapi masalah alasan seseorang bertahan hidup.
alasanku hidup ada buanyak, namun aku hanya akan menyusun dalam beberapa poin.
1. karena Tuhan menginginkan aku hidup dan karena Tuhan mengizinkan aku hidup
2. Karena untuk hidup aku butuh peganggan. yes! right, i need you GOD for everything of my life
3. karena misiku hidup adalah membahagiakan kedua orang tua dan adikku
4. menjadi sukses, kaya hati dan hartia tanpa kurang suatu apapun
5. cari suami yang mengerti kita dan men-take care kita. gak ada macem-macemnya, udah pasti nyari suani yang oke punya. dari segi fisik maupun materi (bukan matre ya, tapi ini benar adanya)
6. bahagia dengan keluarga kecilku. happy ever after of you name it lah ya.

simpel. tapi gimana cara kita mengahargai dan menjadikan itu sebagai wujud nyata.

pertanyaan 'kenapa aku hidup?' akan terjawab bila mereka tahu enam poin di atas. so, can i say, my life is my world? yes, i can! yippiiiiiii!!!!!
sekian. thank's dan baybay :* *sun satu-satu**


tertenda
@prabaniska (follow my twitter guys)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

NaShow - 킬미힐미 OST 환청 라이브 영상

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MissA Suzy's "I STILL LOVE YOU" [BIG OST] MV

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Suzy (Miss A) - I Still Love You [ English + Romanization + Hangul ] Big...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Long Kiss Goodbye - HalCali

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Joe Inoue - CLOSER

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Wind - Akeboshi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ikimono Gakari - Blue Bird (LIVE) (рус.суб)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Demi Lovato - Let It Go (from "Frozen") [Official]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Demi Lovato - Heart Attack

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Be My Forever - Christina Perri (feat. Ed Sheeran), lyrics

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Christina Perri - Human [Official Video]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

John Legend - All of Me

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

All Of Me - John Legend | Terjemahan Lirik Lagu Barat



What would I do without your smart mouth
Apa yang kan kulakukan tanpa mulut pintarmu

Drawing me in, and you kicking me out

Menghelaku, dan kau menendangku

Got my head spinning, no kidding

Kau buat aku pening, sungguh

I can't pin you down

Aku tak bisa membuatmu diam

What's going on in that beautiful mind

Apa yang terjadi di dalam pikiran yang indah itu

I'm on your magical mystery ride

Aku ada di dalam kendaraan misterimu yang ajaib

And I'm so dizzy
 
Aku sungguh pusing
 
Don't know what hit me

Tak tahu yang mengenaiku
 
But I'll be alright

Tapi aku kan baik-baik saja


My head's underwater

Kepalaku di dalam air

But I'm breathing fine

Tapi aku bisa bernafas tanpa kesulitan

You're crazy and I'm out of my mind

Kau gila dan aku tak waras


Cause
 all of me
Karena sepenuh diriku

Loves all of you

Mencintai sepenuh dirimu

Love your curves and all your edges

Kucinta lengkungan dan semua tepimu

All your perfect imperfections

Semua ketaksempurnaanmu yang sempurna

Give your all to me

Berikanlah sepenuh dirimu padaku

I'll give my all to you

Kan kuberikan sepenuh diriku padamu

You're my end and my beginning

Kaulah akhir dan awalku

Even when I lose I'm winning

Meski saat kalah pun aku menang

Cause I give you all of me

Karena kuberikan sepenuh diriku padamu

And you give me all of you, oh

Dan kau berikan sepenuh dirimu padaku


How many times do I have to tell you

Berapa kali harus kukatakan padamu

Even when you're crying you're beautiful too

Meskipun saat menangis kau tetaplah cantik

The world is beating you down
 
Dunia ini mengecilkan hatimu

I'm around through every mood

Aku kan selalu ada
 
You're my downfall, you're my muse

Kaulah kehancuranku, kaulah lamunanku

My worst distraction, my rhythm and blues

Gangguan terburukku, ritme dan bluesku

I can't stop singing,
 
Aku tak bisa berhenti bernyanyi,
 
It's ringing in my head for you

Selalu terngiang senandung di kepalaku untukmu


My head's underwater

Kepalaku di dalam air

But I'm breathing fine

Tapi aku bisa bernafas tanpa kesulitan

You're crazy and I'm out of my mind

Kau gila dan aku tak waras

Cause all of me
Karena sepenuh diriku

Loves all of you

Mencintai sepenuh dirimu

Love your curves and all your edges

Kucinta lengkungan dan semua tepimu

All your perfect imperfections

Semua ketaksempurnaanmu yang sempurna

Give your all to me

Berikanlah sepenuh dirimu padaku

I'll give my all to you

Kan kuberikan sepenuh diriku padamu

You're my end and my beginning

Kaulah akhir dan awalku

Even when I lose I'm winning

Meski saat kalah pun aku menang

Cause I give you all of me

Karena kuberikan sepenuh diriku padamu

And you give me all of you, oh

Dan kau berikan sepenuh dirimu padaku



Cards on the table, we're both showing hearts

Kartu di meja, kita berdua kan tunjukkan gambar hati

Risking it all, though it's hard

Pertaruhkan segalanya, meski berat terasa


Cause
 all of me
Karena sepenuh diriku

Loves all of you

Mencintai sepenuh dirimu

Love your curves and all your edges

Kucinta lengkungan dan semua tepimu

All your perfect imperfections

Semua ketaksempurnaanmu yang sempurna

Give your all to me

Berikanlah sepenuh dirimu padaku

I'll give my all to you

Kan kuberikan sepenuh diriku padamu

You're my end and my beginning

Kaulah akhir dan awalku

Even when I lose I'm winning

Meski saat kalah pun aku menang

Cause I give you all of me

Karena kuberikan sepenuh diriku padamu

And you give me all of you, oh

Dan kau berikan sepenuh dirimu padaku


I give you all of me

Kuberi kau sepenuh diriku

And you give me all, all of you, oh

Dan kau beri aku sepenu dirimu, sepenuh dirimu, oh

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS